Para syuhada adalah orang-orang yang terbunuh demi memperjuangkan tegaknya syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala supaya kalimat Allah-lah yang paling tinggi di muka bumi ini. Sehingga dirinya menjadi saksi dihadapan Allah bahwa syari’at Allah itu lebih baik dan berharga daripada nyawanya sendiri.
Inilah yang menjadikan seseorang termotivasi untuk menjadi seorang syuhada, karena syuhada adalah sebaik-baik gelar kemuliaan dan sebaik-baik kematian yang diidam-idamkan setiap orang beriman. Oleh karena itu, tidaklah dianggap beriman, jika seseorang itu tidak mempunyai cita-cita sebagai seorang syuhada dan berjihad di medang perang atau menyatakan terang-terangan soal kemungkaran dan kekafiran yang dilakukan oleh para penguasa Thaghut zaman sekarang.
Kalau kita mengkaji dan memperhatikan lebih dalam, di akhir zaman seperti sekarang ini, ternyata akan muncul beberapa syuhada terbaik, sehingga bisa menjadi motivasi orang-orang beriman untuk berlomba-lomba meraihnya. Diantara syuhada terbaik tersebut adalah;
Pertama: Seseorang yang beriman, yang berani menantang dan berdiri di hadapan Dajjal, menyingkap tabir kedustaannya dan memperingatkan orang lain atas fitnahnya. Kemudian Dajjal pun membunuhnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai orang ini,
«هَذَا أَعْظَمُ النَّاسِ شَهَادَةً عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِينَ»
“Ini adalah syuhada yang paling hebat dan mulia dihadapan Rabbul ‘aalamiin.” (HR. Muslim dari Abu Said al-Khudriy)
Syahid yang seperti ini mungkin belum bisa kita dapati hari ini, karena sesuai dengan konteks hadits bahwa asy-syahid tadi akan muncul ketika munculnya Dajjal.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan para ulama dan da’i yang hari ini lantang dan berani menyuarakan kebenaran dan juga menyingkap kedustaan para penguasa yang menerapkan sistem bukan Islam, sehingga para penguasa tadi pun membunuhnya, maka orang-orang tadi bisa masuk dalam kategori sebaik-baik syuhada dikarenakan Rasulullah pun pernah bersabda:
عن جابر رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ، ورجل قال إلى إمام جائر فأمره ونهاه فقتله ” ” قال الحاكم :صحيح الإسناد ، ولم يخرجاه “. وكذاصححه السيوطي والالباني
“Penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib dan juga seorang laki-laki yang berdiri dihadapan penguasa yang lalim dan dia menegurnya kemudian penguasa tadi membunuhnya”. (HR. Hakim)
Kedua: Syuhada terbaik di akhir zaman berikutnya adalah sepertiga pasukan yang terbunuh dalam peperangan dahsyat di Dabiq menjelang munculnya Dajjal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda mengenai mereka,
أَفْضَلُ الشُّهَدَاءِ عِنْدَ اللهِ
“Mereka adalah para syuhada terbaik disisi Allah”. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Lengkapnya pertempuran yang terjadi di Dabiq yang menghasilkan para syuhada terbaik tersebut adalah sebagaimana dalam hadist berikut ini,
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga kaum Rum turun di kota Amaq (lembah Antioch, Selatan Turki) dan di Dabiq (dekat Aleppo, Syria). Kemudian datanglah suatu pasukan yang menghadang mereka dari Madinah (pusat pemerintahan Khalifah) yang berasal dari penduduk pilihan bumi. Dan ketika mereka sudah berbaris-baris, maka berkatalah orang Rum, ‘Biarkanlah (jangan kalian halangi) antara kami dengan orang-orang yang memisahkan diri dari kami (yang masuk Islam) untuk kami perangi’. Maka kaum Muslimin berkata, ‘Demi Allah, kami tidak akan membiarkan kamu memerangi saudara-saudara kami’. Mereka kemudian akan berperang dan satu pertiga pasukan melarikan diri, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mengampuninya. Satu pertiga dari mereka akan menerima syahid yang terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan satu pertiga lagi menerima kemenangan dan menakluk Konstantinopel. Dan ketika mereka membagikan harta rampasan perang dan kemudian menggantung pedang mereka pada pohon-pohon zaitun, tiba-tiba setan berteriak: ‘Sesunguhnya Dajjaltelah menggantikan kalian di antara keluarga kalian. Lalu mereka keluar padahal itu adalah bathil. Dan ketika mereka kembali ke Syam, keluarlah Dajjal dan ketika mereka sedang bersiap-siap untuk berperang dengan mengatur barisan tiba-tiba di iqamati shalat, lalu turunlah Isa putra Maryam…”. (HR. Muslim)
Peristiwa tersebut, hari ini pun belum terjadi. Maka hari ini para mujahidin Daulah Islamiyyah menjadikan hadits ini sebagai motivasi untuk melawan koalisi Salibis internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) dan koalisi Salibis Komunis dan Syiah Majusi pimpinan Rusia dan Iran yang menginginkan runtuhnya Daulah Islamiyyah yang penuh berkah ini.
Allaahu ta'aala a'lam ... ☝
@Laode ghuroba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar