Oleh: Ustadz Qutaibah (Mata-Media.Com) –
Sesungguhnya Alloh Subhanahu wa Ta’ala Sang Pencipta langit dan bumi ini menjadikan surga dan neraka sebagai tujuan akhir dari perjalanan dan perjuangan hidup yang ditempuh oleh seluruh manusia di dunia.
Oleh karena itu, Alloh Subhaanahu wa Ta’ala hanya memilihkan dua (2) jalan saja yang bisa dilalui dan ditapaki oleh manusia di dunia ini, yaitu jalan Alloh yang akan menghantarkan sesorang ke surga, atau jalan setan yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Alloh Ta’ala berfirman :
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua (2) jalan”. (QS. Al-Balad 90 : 10)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
«يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّهُمَا النَّجْدَانِ نَجْدُ الْخَيْرِ وَنَجْدُ الشَّرِّ، فَمَا جَعَلَ نَجْدَ الشَّرِّ أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنْ نَجْدِ الْخَيْرِ»
“Hai manusia, sesungguhnya keduanya adalah dua (2) jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, maka apakah yang membuat jalan keburukan lebih disukai olehmu daripada jalan kebaikan?”. (HR. Ahmad dan Nasa’i)
Para pembaca yang dirahmati Alloh, sudah menjadi sunnatullah (ketetapan Alloh) yang tidak akan berubah sampai yaumul qiyamah bahwa jalan Alloh itu bukanlah jalan yang mudah yang dihiasi dengan bunga-bunga nan indah. Akan tetapi, jalan Alloh itu adalah jalan yang terjal, jalan yang dihiasi dengan duri dan dipenuhi dengan berbagai macam goncangan, kesulitan cobaan dan ujian, karena itu Alloh memilihkan jalan ini hanya untuk orang-orang beriman yang mengharapkan keselamatan dan kemenangan, sekalipun jalan ini sangat terjal dengan berbagai macam cobaan yang akan terus menghadang. Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala :
فَلا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ
“Maka tidaklah sebaiknya manusia menempuh jalan yang terjal (sukar)”. (QS. Al-Balad 90 : 11)
Alloh Ta’ala juga berfirman :
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Alloh?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat”. (QS. Al-Baqarah 2 : 214)
Sehingga dengan adanya peringatan dan firman Alloh diatas, maka tidak ada satupun dari para penempuh jalan Alloh yang selamat dari mengalami kegoncangan, ujian, keletihan, rasa takut, ancaman dan siksaan, bahkan upaya pembunuhan ketika menapakinya, karena hal itu merupakan keniscayaan yang akan selalu dilalui dan dialami oleh para pejuang.
Maka dari itu, ingatlah selalu perkataan Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berikut ini ketika menggambarkan dan mengisahkan jalan perjuangan para Nabi dan Rasul Alloh:
“Jalan menuju Alloh adalah jalan di mana;
Adam kelelahan..
Nuh mengeluh..
Ibrahim dilempar ke dalam api..
Ismail ditelentangkan untuk disembelih..
Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama bertahun-tahun..
Zakaria digergaji..
Yahya disembelih..
Ayyub menderita penyakit kulit (yg sangat menjijikkan)..
Daud menangis melebihi kadar semestinya..
Isa berjalan sendirian..
Dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan.
Nuh mengeluh..
Ibrahim dilempar ke dalam api..
Ismail ditelentangkan untuk disembelih..
Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama bertahun-tahun..
Zakaria digergaji..
Yahya disembelih..
Ayyub menderita penyakit kulit (yg sangat menjijikkan)..
Daud menangis melebihi kadar semestinya..
Isa berjalan sendirian..
Dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan.
Sementara kalian ingin menempuhnya dengan bersantai ria dan bermain-main…?? Demi Alloh takkan pernah bisa terjadi”. (Al Fawaid, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)
Sedangkan jalan setan adalah jalan yang dipenuhi dan dihiasi dengan berbagai macam kenikmatan, kemewahan dan angan-angan, akan tetapi pada akhirnya mengantarkan para penempuhnya menuju neraka jahannam, wal–‘iyadzubillah..
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
«حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ». رواه مسلم (7308)
“(Jalan ke) surga dipenuhi dengan rintangan dan (jalan ke) neraka di penuhi dengan syahwat (kesenangan)”. (HR. Muslim no. 7308, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)
Dan sesungguhnya, terjal dan sukarnya jalan Alloh dengan berbagai macam goncongan, ujian dan kesulitan didalamnya, hanyalah sebagai ujian dari Alloh Ta’ala agar Dia diketahui orang-orang yang jujur dalam menempuh jalan Alloh dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan agama-Nya, serta menyingkap kedok para pendusta yang hanya bermain-main dijalan Alloh Ta’ala. Alloh Ta’ala berfirman :
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al- Ankabut 29 : 3)
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Alloh orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar”. (QS. Al-‘Imran 3 : 142)
Maka beruntunglah orang-orang yang tetap teguh, istiqomah dan selalu bersabar dalam berjuang serta memperjuangkan agama Alloh, karena Alloh telah menjanjikan dengan berbagai macam kebaikan dan kemenangan baik di dunia ataupun di akhirat berupa surga. Alloh Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Alloh, supaya kamu beruntung”. (QS. Ali-‘Imran 3 : 200)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Alloh” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Alloh kepadamu”. (QS. Fushshilat 41 : 30)
Dan sungguh sangat merugi lagi celaka orang-orang yang mundur kebelakang dari jalan Alloh dan berjuang di jalan Alloh Ta’ala, dengan meninggalkan tauhid dan berhenti dari memperjuangkan dan menegakkan agama Alloh, serta condong kepada para musuh-musuh Alloh. Sungguh mereka itu adalah orang-orang yang tertipu lagi celaka baik di dunia dan akhirat nanti.
---------------
#cp@sellaselly (MMC)
#cp@sellaselly (MMC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar