Senin, 16 Juli 2018

Rukun Syahadat

"Sesungguhnya mengucapkan Laa Ilaaha illa Allah tanpa mengetahui maknanya dan tanpa mengamalkan tuntunannya berupa komitmen terhadap tauhid, meninggalkan syirik dan kufur kepada thogut maka sesungguhnya hal itu (syahadat) tidak bermanfaat berdasarkan ijma para ulama"
Syeikh Sulaiman ibn Abdullah ibn Abdul Wahhab rahimahullah
(Kitab Taisir).

Bagaimana bisa seseorang itu dapat mengamalkan tuntunan kalimat tauhid dengan benar sementara dia masih jahil?
Bukankah syarat sah Laa Ilaaha illa Allah yang pertama adalah "ilmu"?
"Maka ketahuilah/ilmuilah, tidak ada Ilah yang haq diibadahi melainkan Allah..."
(Muhammad ayat 19)

Sebelum Allah memerintahkan bertauhid, Allah lebih dulu memerintahkan untuk mengetahui/mengilmui. Apa yang Allah perintahkan untuk diilmui? "Tidak ada Ilah yang haq diibadahi melainkan Allah"
Ilmu adalah syarat, dan yang dipersyaratkan adalah Laa ilaaha Illa Allah. Maka ketika syarat itu tidak ada dan tidak terpenuhi, maka yang dipersyaratkan itu juga tidak ada atau dianggap batal.
Dan bagaimana bisa seseorang itu dikatakan muslim sementara masih melakukan kesyirikan?
Tapi, bukankah muslim itu juga beribadah kepada Allah sama seperti kalian? Shalat menghadap kiblat yang sama seperti kalian?
Benar. Abu thalib juga beribadah kepada Allah. Abu lahab juga beribadah kepada Allah.kaum quburiyyun juga beribadah kepada Allah. Syi'ah, ahmadiyah dan penganut sekte-sekte sesat juga beribadah kepada Allah. Kaum demokrat, nasionalis, sekularis, monoteis, humanis dan penyembah salib juga beribadah kepada Allah.
Namun Allah tidak sekedar memerintahkan untuk beribadah kepadaNya saja, tapi dengan memurnikan ibadah hanya kepadaNya saja. (Al Bayyinah ayat 5)

Dan para ulama sepakat, siapa yang memalingkan satu macam ibadah kepada selain Allah, maka dia itu musyrik walaupun dia shalat, zakat,  shaum, mengaku muslim dan mengucapkan syahadat.  (Ibthal At Tandid).

Imam Su'ud rahimahullah berkata: "Orang yang memalingkan sedikit dari ibadah kepada selain Allah maka dia itu musyrik. Sama saja apakah dia ahli ibadah atau fasiq, dan sama saja apakah maksudnya baik atau buruk."
(Durar Saniyah 9/270).
Dan bagaimana bisa seseorang itu dikatakan muslim sementara dia belum menjauhi dan kufur kepada thogut.
Bukankah rukun syahadat itu ada dua?
(Surah al Baqarah ayat 256)
yang pertama An Nafyu, yakni menafikan/meninggalkan) segala sesuatu yang diibadahi, dipatuhi, ditaati, ditunduki, dicintai, diloyali selain Allah, yakni thogut. Mengingkari bathilnya kekufuran dan kesyirikan, membenci, menjauhi dan memusuhi pelakunya (orang-orangnya) dan dari apa yang mereka sembah (berhala, ideologi, pemikiran, manhaj) dan mengkafirkan pelakunya.
(Al Mumtahanah ayat 4).

Dan yang kedua Al itsbat. Yakni menetapkan Allah satu-satuNya yang diibadahi, memurnikan ibadah hanya kepadaNya saja, bukan sekedar beribadah tapi juga mengambil tandingan selainNya.
Dan bukankah rukun itu bila tidak terpenuhi maka sesuatu perkara itu menjadi batal?

Kami nasehatkan, pelajarilah Agamamu, dan mulailah dari perkara tauhid.

Semoga Allah memahamkan kami dan kalian, dan semoga Allah memudahkan kami dan kalian untuk mengamalkannya dan istiqomah diatasnya hingga ajal menjemput.

#cp@bocahcilik

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...