Minggu, 26 Agustus 2018

4 Pembeda Antara Agama Islam Dengan Agama Sekuler

Oleh :
Syaikh Ali Ibnu Khudlair Al Khudlair
 
Alih Bahasa :
Abu Sulaiman Aman Abdurrahman

Segala puji hanya milik Alloh Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul paling mulia, Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya semuanya. Wa ba’du.

Ini adalah risalah yang sangat ringkas tentang kaidah-kaidah yang di dalamnya orang Islam bisa mengetahui perbedaan antara agamanya yang agung dengan paganisme (watsaniyyah) baru dan syirik modern yang bernama (‘ilmaniyyah) sekulerisme dengan semua ragamnya yang sangat banyak, agar orang muslim itu menghindarinya, menjauhinya, serta melepaskan diri (bara’ah) dari paham ini dan dari para pemeluknya yang terkenal dengan julukan 'ilmaaniyyin (orang-orang sekuler), dia berlepas diri kepada Alloh dari mereka itu, dia mengkafirkannya, memusuhinya, membencinya dan memeranginya, baik orang-orang sekuler itu statusnya sebagai pemikir, cendekiawan, para praktisi politik, para penguasa, wartawan, penyanyi, aktris /aktor, atau berupa berbagai macam teori, pemerintahan-pemerintahan, atau hukum-hukum/perundang-undangan dan yang lainnya(1).



Kaidah-kaidah ini adalah sebagai berikut:

1. Kaidah pertama:.

Sesungguhnya orang-orang musyrik yang di mana Rasulullah diutus di tengah-tengah mereka, mereka itu mengakui akan Rububiyyah Alloh sebagaimana firman-Nya:

“Katakanlah: Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (Menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” maka mereka akan menjawab: “Alloh, ”Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” (Yunus:31)

Dan firman-Nya ;

 “Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya jika kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Alloh.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” Katakanlah: “Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya ‘'arasy yang besar?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Alloh” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak bertaqwa?” Katakanlah: “Siapakah Yang di Tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia Melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (adzab) Nya bila kamu mengetahui?” Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Alloh” Katakanlah: “(Kalau demikian) maka dari jalan manakah kamu tertipu?” (Al Mu’minuun: 84-89)

Juga firman-Nya:

“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Alloh, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Alloh (dengan sembahan-sembahan yang lain)” (Yusuf: 106).

 Namun demikian Rasulullah tetap memerangi mereka dan beliau mengkafirkan mereka itu, sedangkan keyakinan akan itu di atas tidak memasukan diri mereka ke dalam Islam.

Dan begitu juga orang-orang sekuler yang tidak ekstrim, mereka itu mengakui akan Rububiyyah Alloh dan mereka juga memiliki ibadah-ibadah, namun demikian hal itu (2) tidak memasukan mereka ke dalam Islam.

Adapun orang-orang sekuler yang ekstrim (komunis), maka mereka itu lebih dahsyat lagi, karena menurut mereka adalah bahwa tidak ada Ilah dan tidak ada tuhan sedangkan kehidupan itu hanyalah materi saja.

2. Kaidah kedua:

Sesungguhnya Rasulullah datang ke tengah-tengah orang-orang yang memiliki hukum-hukum dan perundang-undangan, dengan dasar hukum-hukum itu mereka memutuskan permasalah dan persengketaan yang terjadi di antara mereka. Mereka juga memiliki hukum-
hukum adat yang di mana mereka itu berjalan di atasnya, mereka tidak menerima hukum Alloh dan petunjuk-Nya, maka Alloh dan Rasul-Nya mengkafirkan mereka itu dan memeranginya, serta tidak memasukannya ke dalam Islam. Dan di antara hukum-hukum mereka itu adalah apa yang terdapat dalam firman Alloh:

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Alloh ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (Qs: Al-Anam:121)(3)

Dan Alloh berfirman tentang orang-orang Quraisy dan para pengikutnya:
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Alloh yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Alloh?” (Qs: Asy-Syuura: 21)(4)

Sedangkan orang-orang sekuler mereka juga memiliki hukum-hukum, perundang-undangan(5), lembaga pengadilan lokal, lembaga pengadilan tingkat nasional atau tingkat internasional,(6) mereka merujuk kepada hukum-hukum itu dalam persengketaan dan masalah-masalah mereka.

Mereka juga memiliki kebiasaan jahiliyyah yang di mana mereka berjalan di atasnya yang mereka namai dengan hadhaarah (kemajuan), modern, dan perkembangan, mereka tidak mau menerima hukum Alloh dan petunjuk-Nya. Maka orang-orang semacam ini wajib dikafirkan dan berlepas diri dari mereka(7).

3. Kaidah ketiga:

 Sesungguhnya Rasulullah datang ke tengah-tengah manusia yang menjadikan agama pada sisi kehidupan saja tidak pada yang lainnya, mereka beribadah kepada Alloh di saat situasi genting saja, adapun di saat senggang justru mereka itu menyekutukan-Nya, Alloh berfirman:

“Kemudian apabila mereka berada di dalam perahu, mereka menyeru Alloh dengan memumikan ketaatan kepada-Nya, maka tatakala Alloh menyelamatkan mereka sampai di daratan, (kemudian) mereka ternyata menyekutukan (Alloh), (Al Ankabuut: 65)

 Dan begitu juga mereka menjadikan sesuatu bagi Alloh, dan menjadikan sesuatu bagi berhala-berhala mereka, seperti yang ada pada firman-Nya :

“Lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: Ini untuk Alloh dan ini untuk berhala-berhala kami,” (Al An’am: 136)

Sedangkan orang-orang sekuler, mereka itu menyembah Alloh di mesjid, di bulan Ramadhan, pada pernikahan, thalaq, dan hal-hal yang sifatnya ahwaal syakhshiyyah saja.

Dan adapun di selain itu maka mereka itu justru merujuk kepada undang-undang yang mereka buat sendiri dan kepada kebiasaan-kebiasaan mereka yang sesat.

4. Kaidah keempat

Rasulullah datang ke tengah orang-orang musyrik, sedangkan mereka itu memiliki
banyak ragam dan macam tuhan. Ada yang menyembah patung dan berhala, ada yang menyembah Malaikat, ada yang menyembah jin, ada yang menyembah bintang, ada yang menyembah api, ada yang menyembah Nabi Isa Ibnu Maryam, ada yang menyembah para Nabi, dan ada yang menyembah orang-orang shalih, namun demikian Rasulullah tidak membedakan mereka dalam vonis hukum, vonis kafir, dan harusnya diperangi.

Dan begitu juga orang-orang sekuler, mereka itu memiliki banyak tuhan, dan mereka itu juga banyak sekali alirannya, tergantung yang mereka sembah (elu-elukan), ada yang menyembah Amerika, ada yang menyembah Eropa, ada yang menyembah Rusia, ada yang
menyembah tatanan dunia baru, ada yang menyembah para penguasa, ada yang menyembah teori-teori, ada yang menyembah tanah air, dan ada yang menyembah nasionalisme dan ras, mereka itu menyembah para tokoh dan para pemikir mereka. Semuanya sama statusnya, mereka adalah kuffar dan murtaddin.

Masalah: Sama statusnya dengan yang disebut di atas adalah satu kelompok sempalan yang sesat yang muncul pada masa sekarang, dan mereka itu adalah jembatan penghubung kaum sekuler, para pengekor dan kroco-kroconya, dan mereka itu adalah kaum ‘ushraniyyin di mana mereka itu berhaluan Murji’ah ekstrim dalam masalah iman dan takfir dan dalam masalah fiqh mereka itu adalah berhaluan hawa nafsu, syahwat, serba boleh, tunduk kepada kenyataan, dan terlalu mempermudah sehingga ujung-ujungnya menjadi zindiq(9).

Dan di penutup:

Kami tambahkan ungkapan Syaikh Abdurrahman Ibnu Muhammad Ad Dausariyrahimahullah, karena sesungguhnya beliau -sesuai apa yang saya ketahui adalah di antara
sekian orang pertama yang membongkar paganisme baru dan kemusyrikan terlaknat yang baru ini, yaitu yang terkenal dengan sebutan sekulerisme-.

Beliau berkata pada khatimah kitab Kasyfusysyubuhat karya Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab cetakan pertama tahun 1385 H, beliau menjadikan perkataannya ini sebagai penutup kitab Kasyfusysyubhat, beliau membongkar tirai paganisme baru dan syirik modern sebagai mana Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahullah membongkar kemusyrikan yang ada pada zamannya.

Syaikh Abdurrahman Ad Dausari berkata: “Sesungguhnya Syaikh Muhammad Ibnu
Abdil Wahhab dalam kitabnya Kasyfusysyubuhat memberantas syirik takhrif (syirik yang bertentangan dengan akal sehat/kuno) dengan fenomenanya yang berbentuk memohon kepada orang-orang yang sudah mati dan yang tidak ada, serta pengkultusan /pengagungan kuburan.

Kemudian muncullah berbagai macam kemusyrikan yang nampak dengan baju dan nama lain yang membuat orang-orang jahil terkecoh dengannya, dan dengan inilah orang-orang yang berkepentingan dan orang-orang dengki mempergunakan kesempatannya”.

Kemudian beliau mengatakan: “Sesungguhnva yang berperan dibelakang itu semua adalah orang-orang Yahudi dan Majusi, tatkala mereka khawatir akan gerak perkembangan Islam yang benar yang didakwahkan oleh Syaikh Muhammad Ibnu Abdil Wahhab dan para pengikutnya.

Dan pada masa sekarang mereka itu telah mendapatkan para pendukung dari
kalangan bangsa kita sendiri, mereka mengobarkan semangat orang-orang jahil dengan slogan-slogan fanatisme kebangsaan /nasionalisrne di setiap umat Islam, sehingga muncullah paganisme /keberhalaan baru, peribadatan kepada materi dan syahwat serta
pengkultusan /pemuliaan sosok orang dengan dalih kebangsaan dan nasionalisme, yang pada akhirnya terjadilah di tengah-tengah ummat Islam dan bangsa Arab pada khususnya kemurtaddan model baru, yang penyebabnya adalah karena mereka menganut paham nasionalisme dan aliran-aliran materi yang dihiasi dengan nama-nama yang luarnya rahmat namun di dalamnya adalah adzab”.

Setelah muqaddimah ini Syaikh Abdurrahman Ad Dausariy berbicara tentang makna uluuhiyyah dan pondasi-pondasinya, yaitu ada dua pondasi:
• Kufur kepada setiap yang disembah.
• Mengesakan Alloh dengan seluruh ibadah dan berserah diri menerima hukumNya.

#cp@d'bongs

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...