Senin, 13 Agustus 2018

Pahlawan Yang Mengembalikan Kekhalifahan

Siapa Pahlawan Kita ?

Pahlawan adalah seseorang yang rela mengorbankan dirinya untuk memperjuangkan sesuatu untuk kepentingan orang banyak.

Ya demikian apa yang kita ketahui.

Sebuah sejarah perjuangan panjang manusia dalam membangun sebuah peradaban. Ya peradaban yang  akan selalu melahirkan tokoh pahlawan baru yang kelak akan di kenang oleh generasi berikutnya.

Dan tentu di setiap peradaban umat manusia  yang ada akan selalu dipergilirkan.

Maka lahirnya sebuah ideologi dan negara baru tidak terlepas dari hadirnya cikal bakal pahlawan yang baru.

Maka dari sinilah seorang pahlawan memiliki peran yang besar dan penting dalam mewarnai sebuah ideologi, hukum, disuatu wilayah/negara. Dan kelak pada perjuangan pahlawan ini akan dikenang sebagai bapak negara yang telah meletakan pondasi awal dalam membentuk sebuah peradaban.

Maka siapa pahlawan kita hari ini, hai orang yang beriman?

Ketika sebuah peradaban mulkan jabbariyyan (fase 4) mengatakan bapak yang harus diikuti jalanya adalah bapak bangsa indonesia.

Maka kembalilah kepada seruan Alloh untuk mengikuti jalan bapak para Nabi yaitu Ibrahim Alahis Salam yang bertauhid dan muslim “Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): Ikutilah Millah Ibrahim yang lurus, dan dia tidaklah termasuk orang musyrik” (QS An Nahl: 123).

Ya Nabi Ibrahim bukanlah seorang yang musyrik. Tidak musyrik dalam segala hal termasuk dalam perkara syirik hukum. Dan Nabi Ibrahim bukan pula seorang yahudi, nasrani sebagaimana orang-orang yahudi dan nasrani mengklaimnya.

Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi muslim dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. (QS Ali Imaran : 67)

Maka ikutilah jalan Nabi Ibrahim yang lurus dan menentang segala bentuk kesyirikan termasuk syirik hukum dan Alloh diatas segalanya termasuk dalam hal membuat sebuah hukum.

Lalu siapakah yang menyeru untuk mengikuti jalan bapak bangsa indonesia?

Apakah Alloh dan Rasul-Nya?

Bukankah bapak bangsa mereka telah  menciptakan ideologi  dengan nama Pancasila dan simbol Burung Garuda yang kini menjadi sumber hukum tandingan dari hukum Alloh dan Rasul.

Sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”. Padahal dalam membuat hukum adalah Hak Alloh.

Bagaimana orang yang mengaku beriman bisa menjadikan pancasila sebagai ideologi dan menjadikanya sumber hukum dengan sebuah simbol Burung Garuda.

Sedangkan nama-nama itu bukanlah berasal dari Alloh dan Rasul-Nya.

Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengadakannya; Alloh tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (QS. An Najm : 23)

Ya nama-nama itu di buat oleh yang hanya mengikuti prasangka dan hawa nafsu yang menjadikan orang kafir sebagai petunjuk.

Siapakah yang memberi nama Indonesia?
Siapakah yang memberi nama Pancasila?
Siapakah yang membuat Garuda?
Dan siapakah yang membuat UUD 1945?

Ketika sebagian besar manusia menjadikan bapak bapak kebangsaan sebagai pahlawan dengan alasan para pahlawan itu memperjuangkan kemerdekaan negara sekuler indonesia dengan nasionalisme dan demokrasi dari tangan kafir kolonialis dan kini kembali menjadikan PBB Kafir sebagai pemimpin.

Maka katakanlah kepada kaum yang mengikuti bapak bangsa indonesia "Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya'qub. Tiadalah patut bagi kami mempersekutukan sesuatu apapun dengan Alloh. Yang demikian itu adalah dari karunia Alloh kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).
(QS. Yūsuf : 38 )

Dan inilah jalan bapak bapak kami maka dengarkanlah hai orang yang beriman"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kalian, sujudlah kalian, sembahlah Tuhan kalian dan perbuatlah kebajikan, supaya kalian mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kalian pada jalan Alloh dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tua kalian Ibrahim. Dia (Alloh) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan(begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia; maka dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berpeganglah kalian pada tali Alloh. Dia adalah Penolong kalian, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS Al Hajj 77-78)

Sedangkan secara jelas Alloh menjadikan quran dan sunnah sebagai sumber hukum dan petunjuk untuk manusia.

Maka katakanlah kepada mereka (para pengikut bapak bangsa indonesia) "Marilah ikuti apa yang di turunkan Alloh dan mengikuti Rasul dalam segala urusan dan hukum"?

Dan mereka pasti akan menjawab "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati dari bapak bapak kami mengerjakannya" NKRI harga mati itulah seruan bapak bapak kami.

___________________________________

Mengembalikan kekhilafahan yang mana?

Mengembalikan sistem pemerintahan islam (khilafah islamiyah) adalah Fardhu Ain bagi kaum muslimin yang mampu (memenuhi syarat).

Namun bagaimana konsep kekhilafahan yang akan diperjuangkan atau diusung?


Sebagian mengusung ide kekhilafahan turki ustmani (ottoman) yang menggunakan syariat sebagian dan sebagian lain tidak terutama didalam mengangkat pemimpin mereka mengadopsi sistem monarki, dan mengamalkan ajaran bid'ah sufi yaitu perbuatan syirik diatas peribadatan diatas kubur dan para wali. Dan Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menyebut mereka adalah "zaman kerjaan yang menggigit (mulkan adhon) atau fase 3".

Ide yang lain adalah pengembalian berdasarkan gagasan Rasulullah yang berdasarkan wahyu Alloh. Yaitu mengembalikan kekhilafahan akhir zaman, dengan konsep thaifah al manshurah atau kelompok perang yang berjuang untuk mengembalikan kekhalifahan dengan tahap-tahap sesuai titah Nabi baik secara teritorial maupun secara ideologi yang menjadi prinsip serta metodologi/manhaj didalam mengembalikan dan melaksanakan kekhalifahan yang ada.  Dan rasulullah menyebutkan kekhilafahan akhir zaman (fase 5) adalah khilafah ala minhajin nubuwwah.

Dari tahap-tahap tersebut kita akan melihat kelompok mana yang sesuai dengan nubuwwah rasulullah sesuai hadist shahih.

Oleh sebab itu mungkinkah konsep fase kekhilafahan akhir zaman mengikuti konsep kekhilafahan turki utsmani yang merupakan perwujudan konsep fase 3 (kerjaan yang menggigit)?

Sungguh tidak, karena kekhilafahan akhir zaman adalah kekhilafahan yang mengikuti metode Nabi yaitu khilafah ala minhajin nubuwwah yang menjadikan Al Qur'an dan Sunnah adalah hukum tertinggi.

Tidak mengenal nasionalisme, demokrasi, persatuan kebangsaan, bid'ah dan syirik (syirik hukum negara).

Kekhilafahan akhir zaman adalah persatuan iman dimana Al quran dan Sunnah menjadi hukum tertinggi.

Kekhilafahan ini juga merupakan hal yang dimiliki umat islam yang memiliki izzah atas janji Alloh dan Rasul serta yang percaya dengan hari akhir mereka meninggalkan golongan-golongan islam lalu mereka berusaha mewujudkan nubuwwah tersebut dengan bersatu diatas keimanan.

Memurnikan keimanan, manhaj, dan tauhid sehingga karat-karat bid'ah, syirik, dan golongan akan terpisah.

Maka inilah perjuangan kami yaitu mewujudkan kekhilafahan ala minhajin nubuwah yang berdiri atas pasukan perang (thaifah al manshurah) bukan mengembalikan kekhilafahan turki ustmani.

 Pengembalian khilafah ala minhajin nubuwwah adalah merupakan perintah Alloh dan Rasul-Nya.

Salam berfikir cerdas
Dengan membaca, meneliti dan menentukan pilihan

#cp@sahfanisah

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...