Rabu, 31 Oktober 2018

Kisah Abu Lahab


Nama aslinya Abdul 'Uzza bin Abdul Muthalib, namun karena ketampanannya dan wajahnya yang bersinar terang maka ia lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab. Berbeda dengan penokohan karakternya di film-film yang digambarkan jelek, angker dan garang.

Ketika Nabi Muhammad, keponakannya dilahirkan, ia sangat gembira sampai-sampai mengirim wanita untuk menyusui sebelum datang Halimah.
Apalagi Nabi Muhammad tumbuh menjadi pemuda yang berakhlak mulia dan berbudi luhur.

Namun ketika Nabi Muhammad diangkat sebagai utusan Alloh dan mendakwahkan islam, mulailah Abu Lahab membenci nabi dan memusuhinya.

Ketika Rasulullah mengumpulkan orang-orang untuk mendengarkan seruannya , Abu Lahab justru mengumpat. la dan istrinya, Ummu Jamil sama-sama buruk kelakuannya. Jika malam hari, Ummu Jamil sengaja menaruh duri dijalan yang biasa dilewati Rasulullah agar beliau terluka. Ia mengikat kayu itu dengan tali dilehernya. Hingga Alloh menurunkan surat Al Lahab ayat 1-5.
"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.  Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al Lahab: 1-5)

“Dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju Bathha`, kemudian beliau naik ke bukit seraya berseru, “Wahai sekalian manusia.” Maka orang-orang Quraisy pun berkumpul. Kemudian beliau bertanya, “Bagaimana, sekiranya aku mengabarkan kepada kalian, bahwa musuh (di balik bukit ini) akan segera menyergap kalian, apakah kalian akan membenarkanku?” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda lagi, “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian. Sesungguhnya di hadapanku akan ada adzab yang pedih.” Akhirnya Abu Lahab pun berkata, “Apakah hanya karena itu kamu mengumpulkan kami? Sungguh kecelakalah bagimu.” Maka Alloh menurunkan firman-Nya: “TABBAT YADAA ABII LAHAB..” hingga akhir ayat.” (HR. Bukhari no. 4972 dan Muslim no. 208).

Ummu Jamil, salah seorang pembesar wanita Quraisy, merupakan saudara Abu Sofyan. Nama aslinya Arwa binti Harb bin Umayyah. Namun perbuatannya tak seindah namanya. la biasa membantu suaminya dalam kekufuran, penentangan dan pembakangan pada Rasullullah. Ia sering menyebar namimah dan adu domba mirip sengkuni lah.
Turunnya surat Al Lahab, tidak membuat ia dan suaminya sadar, malah ia mengumpat sana sini dan mencari Rasulullah untuk di"lahap"
Namun Alloh menutup matanya dari melihat Rasulullah yang tengah berada disamping Abu Bakar. Dalam penglihatannya, Ummu Jamil hanya mendapati Abu Bakar saja.
Pada akhirnya Ummu Jamil dan Abu Lahab mati dalam keadaan kafir secara lahir dan batin. Abu Lahab tidak ikut dalam perang Badar. la menderita sakit yang sangat menjijikkan hingga meniggal beberapa waktu pasca perang Badar. Selama tiga hari jenazahnya tidak ada yang mengurus. Kemudian ia didorong dan dimasukkan kelubang tanah menggunakan kayu. Lalu dilempari dengan batu hingga tubuhnya tertimbun. Semua orang tak kuat menahan bau busuk tubuhnya.
Kedudukan mulia yang dimiliki Abu Lahab dan istrinya tidak bermanfaat di akhirat. Abu Lahab memiliki segalanya, kecuali iman islam... maka kedudukan mulia tidak bermanfaat sedikitpun baginya.


# cp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...