Sabtu, 20 Oktober 2018

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim...

Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang mengaku muslim, dan merupakan hakikat Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan rasulullah.
Tanpa memahami apa itu tauhid, niscaya banyak yang tersesat, keliru dalam beragama.
Perlu diketahui bahwa rasululloh Muhammad SAW menyampaikan risalah tauhid selama 13 tahun di Mekkah.

APA ITU TAUHID ?
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Alloh, yaitu pernyataan diri dan melaksanakan konsekuensi atas ucapan Laa ilaaha illa ALLOH.

Konsekuensi Laa ilaaha illa Alloh adalah : (1) meyakini bahwa tidak tuhan selain ALLOH dan oleh sebab itu wajib (2) menyembah-NYA, (3) dan tidak menyekutukan-NYA, (4) serta mengikuti aturan-2 hukum yang dibuat- NYA.

Maksudnya adalah : Setelah beriman (yakin) kepada Alloh, kita harus menyembah-NYA (mendirikan sholat) dan tidak menyekutukannya dengan apapun juga (menjauhi syirik), serta kita harus mengikuti aturan-2 hukum yang dibuat-NYA (melaksanakan hukum Al-Qur’an dan sunnah). Inilah yang disebut berserah diri atau ber_islam (orangnya disebut muslim).
Alloh berfirman :

قُلْ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَ اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَمَاۤ اُوْتِيَ مُوْسٰى وَ عِيْسٰى وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ رَّبِّهِمْ ۖ  لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
"Katakanlah (Muhammad), Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 84)

MACAM-MACAM TAUHID
Ada 3 macam tauhid : Tauhid Rububiyah; Tauhid Uluhiyah; dan Tauhid Asma’ wa sifat. Sebagaimana Alloh SWT firmankan :

رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَ الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِـعِبَادَتِهٖ ۗ  هَلْ تَعْلَمُ  لَهٗ سَمِيًّا
"(Dialah) Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah engkau mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya?"
(QS. Maryam 19: Ayat 65)

(1) dasar tauhid rububiyah= Rabb yang menguasai langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya.
(2) dasar tauhid uluhiyah= Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya.
(3) dasar tauhid asma’ wa shifat = Apakah kamu mengetahui ada sesuatu yang sama dengan Dia?

Penjelasan ringkas tentang tiga jenis tauhid tersebut :
Tauhid rububiyah. Maknanya adalah mengesakan Alloh dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan. Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Alloh [Al- A’raf: 54]
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Alloh” .

Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah. Disebut tauhid uluhiyah karena penisbatanya kepada Alloh dan disebut tauhid ibadah karena penisbatannya kepada makhluk (hamba). Adapun maksudnya ialah mengesakan Alloh dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Alloh satu-satunya yang berhak diibadahi. Alloh Ta’ala berfirman:
”Demikianlah, karena sesungguhnya Alloh, Dialah yang hak dan sesungguhnya yang mereka seru selain Alloh adalah batil” (Luqman: 30).

Tauhid asma’ wal shifat. Maksudnya adalah pengesaan Alloh ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya. Tauhid ini mencakup dua hal yaitu penetapan dan penafian. Artinya kita harus menetapkan seluruh nama dan sifat bagi Alloh sebagaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah nabi-Nya, dan tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Alloh dalam nama dan sifat-Nya. Dalam menetapkan sifat bagi Alloh tidak boleh melakukan ta’thil, tahrif, tamtsil, maupun takyif. Hal ini ditegaskan Alloh dalam firman-Nya:
”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11) (Lihat Al-Qaulul Mufiiid  I/7-10).

RUKUN TAUHID
Rukun adalah apa-apa yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan.
Ibadah-2 wajib (sholat, puasa, zakat dan haji) semua ada rukun-rukun nya.
Sholat = Bersuci, niat, Takbiratul ihram, Al Fatihah, ruku’, I’tidal, sujud, ...dst
Puasa = Niat, Tidak makan dan minum, tidak bercampur suami istri selama fajar hingga terbenam matahari.
Zakat (fitrah) = Niat; pemberi dan penerima zakat; bahan makanan yang dibayarkan.
Haji = ihram; wukuf di arofah; thawaf; sa’i; tahalul.
Sedangkan rukun tauhid ada 2 macam yaitu yakfuru bit thaghut (kufur terhadap thaghut) wa yukmin billaah (dan beriman kepada Alloh).
Alloh berfirman QS. Al Baqarah : 256

لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ۙ  ۗ   قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ  فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى ۙ  لَا انْفِصَامَ لَهَا  ۗ  وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Maksud Kufur kepada thaghut yaitu mengingkari /menjauhi thaghut.
Dan Alloh selalu mengutus seorang rasul pada setiap ummat sejak jaman nabi Nuh AS agar menyerukan untuk menyembah Alloh dan menjauhi thaghut. Inilah makna Tauhid yang sebenarnya.
Alloh berfirman dalam [Surat An-Nahl : 36]

وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ ۚ  فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ  ۗ  فَسِيْرُوْا فِيْ الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

Lalu apa itu thaghut ?
Syaihul Islam Ibnu Taimiyah menggolongkan Thaghut itu ada 5 (lima) :

1. Syaitan
Syaitan selalu mengajak ibadah kepada selain Allah. Syaitan ada dua macam : Syaitan Jin dan Syaitan Manusia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin.  (QS. Al An’am: 112)
Syaitan dari jenis manusia adalah kaum yang menyembah atau mengikuti langkah syaitan. Contoh : kaum kuffar sekte illuminati dan freemasonry.
Syaitan dari jenis jin = iblis, demit, dkk.

2. Penguasa yang zalim
Penguasa zalim yaitu seseorang yang memiliki otoritas untuk merubah aturan-aturan (hukum) Allah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Di kala seseorang menghalalkan yang haram yang telah di-ijmakan atau merubah aturan yang sudah di-ijmakan, maka dia kafir lagi murtad dengan kesepakatan para fuqaha."  (Majmu Al Fatawa)
Contoh :  Presiden dan anggota dewan yang menetapkan hukum yang menyelisihi hukum Alloh.

3.  Orang yang memutuskan dengan selain apa yang telah Allah turunkan.
Maksudnya orang yang memutuskan perkara dengan selain Al Quran dan As Sunnah.
Contohnya : hakim yang menggunakan hukum positip yang menyelisihi dari hukum Alloh (Al Qur’an dan sunnah).

4. Orang yang mengaku mengetahui hal yang ghaib selain yang telah ditunjukkan oleh Alloh. Termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi. Contoh : dukun, peramal.

5. Orang yang diibadahi selain Allah dan dia ridha dengan peribadatan itu. (Orang yang senang bila dikultuskan). Contohnya : pemimpin katholik roma (Paus).

BAGAIMANA MENERAPKAN ILMU TAUHID ?
Setelah kita menyatakan diri bahwa Tiada Tuhan kecuali Alloh, maka konsekuensinya adalah melakukan amal /tindakan atas pernyataan itu.
Apakah amalan itu ? yaitu menjalankan semua perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA atau yang sering disebut bertaqwa kepada Alloh.
Alloh SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Alloh dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102)

Ada 3 hal pokok yang wajib kita lakukan :
1. Kewajiban menyembah Alloh yang menciptakan kita dan alam semesta.
2. Mengesakan NYA /tidak membuat sekutu bagi-NYA.
3. Melaksanakan hukum dan aturan yang dibuat-NYA dan tidak membuat aturan sendiri.

Menyembah Alloh sudah kita lakukan setiap hari (5 x sehari), termasuk perintah puasa, membayar zakat, dan haji.
Makna menyembah bukan hanya rukuk dan sujud, tapi penghambaan diri (berserah diri) kepada Alloh atas segala yang kita lakukan, baik kita sadari maupun tidak, baik sukarela maupun terpaksa. Bentuknya bisa berupa dzikir kepada Alloh.
Contoh : setiap melakukan sesuatu bacalah basmallah atau sering-2 lah kita berdzikir dengan mengucap “subhanalloh; alhamdulillah; Allohu akbar” itulah sebaik-baik zikirulloh.

Tidak mengadakan sekutu bagi-NYA (syirik).
Banyak sekali orang yang mengaku muslim tapi  melakukan kegiatan yang menyekutukan Alloh. Bentuknya bermacam-macam. Contohnya :
percaya jimat /rajah; mengagung-agungkan kuburan para wali/tokoh; melakukan ritual adat istiadat syirik dengan persembahan kepada roh /syetan seperti yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah dan mereka melakukan kesyirikan dengan berkedok kearifan lokal.

Melaksanakan hukum dan aturan yang dibuat oleh Alloh.
Di dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan Alloh menetapkan hukum-hukum NYA. Tetapi kebanyakan manusia membangkang, tidak mau melaksanakan perintah Alloh.
Padahal Alloh sudah menegaskan bahwa membuat /menetapkan hukum itu hanyalah hak Alloh. Hal itu tercantum didalam surat Al-An’am : 57 = “inil hukmu illa lillah”. Alloh menantang hukum siapakah yang lebih baik : apakah hukum buatan manusia ataukah hukumAlloh ?
Alloh berfirman QS.Al_Maidah : 50

اَفَحُكْمَ  الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ  وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
"Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?"

PEMBATAL SYAHADAH
Jika ibadah lain ada yang bisa membatalkan, syahadat juga ada pembatal nya. Ada 10 pembatal keislaman :
1. Syirik atau menyekutukan Alloh.
2. Menjadikan perantara antara makhluk dengan Alloh.
3. Sihir dan bentuk-bentuknya.
4. Mengolok olok syariat islam.
5. Membenci terhadap apa yang ditetapkan oleh Alloh.
6. Memberlakukan undang undang buatan.
7. Meyakini bahwa manusia boleh bebas  keluar dari syariat Alloh.
8. Tidak Mengkafirkan orang musyrik.
9. Membantu orang kafir memerangi kaum muslimin.
10. Berpaling dari ajaran Alloh dan rasul NYA dan menolak untuk mempelajari dan mengamalkannya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...