Sabtu, 11 Mei 2019

Hari Yang Pada Hari Itu Mata Mereka Terbelalak

Ketika suatu kaum yang sedikit terus mengalami penjernihan, sementara lawan mereka mengalami istidraj / lupa daratan hingga mereka puas….
-------------------------------------------------

Bismillah…

Para pendengki mengejek dan berkata sinis: Kenapa Wilayah 15 itu menyusut, dan mereka kembali kepada padang pasir, sementara slogan mereka BAQIYAH!

Allah Ta’ala berfirman:

‘وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَٰرُ’

‘Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak’
[QS. Ibraahiim ayat 42]


Muqadimah
----------------

Ibnu Katsir asy Syafi’iy menuliskan hari-hari kelam kejatuhan Kota Suci Makkah ketangan Kaum Zindiq al Qaramithah pada Tahun 317 Hijriyah:

‘فما شعروا إِلا بالقرمطي قد خرج عليهم فى جماعته يوم التروية, فانتهب أموالهم واستباح قتالهم, فقتل الناس فى رحاب مكة وشعابها حتى فى المسجد الحرام وفى جوف الكعبة, وجلس أميرهم أبو طاهر سليمان بن أبى سعيد المنابى-لعنه الله- على باب الكعبة, والرجال تصرع حوله فى المسجد المرام فى الشهر المرام ثم فى يوم التروية...’

"…mereka (jamaah haji Iraq) tidak mengetahui kecuali al Qirmithi telah keluar menuju mereka para hati Tarwiyah, lalu merampas harta mereka dan menghalalkan memerangi mereka. Dia (al Qirmithi) membunuh orang-orang dirumah-rumah (di Makkah) dan yang menghindar dicelah-celah bukitnya, bahkan dia membunuh di dalam areal Masjidil Haram dan didalam Ka’bah. Pemimpin Qirmithiy (Abu Thahir Sulaiman bin Abu Said al Janabiy, semoga Allah melaknatnya), ia duduk dipintu Ka’bah sementara mayat-mayat bergelimpangan dan (pembantaian ini) terjadi dibulan Harom dan hari Tarwiyah adalah hari yang paling mulia…”

Setelah puas membantai di didepan Ka’bah, Abu Thahir bin Sulaiman bersyair:

“أنا بالله و بالله أنا # يخلق و أفنيهم أنا”

“aku dengan Allah, dan dengan Allah-lah aku, Dia menciptakan mahluq dan aku yang membinasakan mereka”

‘فكان الناس يفرون فيتعلقون بأستار الكعبة فلا يجدى ذلك عنهم شيئا, بل يقتلون وهم كذلك, ويطوفون فيقتلون فى الطواف, وقد كان يعض أهل الحدسث سومئذ يطوف, فلما قضى طوافه أخذته السيوف...’

Para jamaah haji yang lari menghindar dengan cara bergelantungan ditirai Ka’bah ketika itu tidak berguna sedikitpun usaha itu, bahkan mereka dibunuh dalam keadaan seperti itu. Pasukan Qirmith thawaf mengelilingi Ka’bah sambil membunuh sambal berthawaf, saat itu ada ahli hadits (yakni Ali bin Babawaih) tatkala selesai tawaf-nya di langsung dihujani pedang…

‘ثم أمر القرمطى-لعنه الله-أن تدفن القتلى ببئر زمزم, ودفن كثيرًا منهم فى أماكنهم وحتى فى المسجد الحرام-ويا حبذا تلك القتلة وتلك الضجعة... ’

Kemudian dia (al Qirmithi, semoga Allah melaknatnya) memerintahkan agar korban-korban yang ia bantai dikubur di sumur zam-zam, banyak yang dikubur ditempat mereka mati, bahkan dikubur di Masjidil Haram, betapa kejinya pembunuhan dan penguburan itu…

‘وهد قُبَّةَ زمزم, وأمر بقلع باب الكعبة ونزع كسوتها عنها وشققها بين أصحابه...’

Dia memerintahkan menghancurkan Kubah Zamzam, menanggalkan pintu Ka’bah, mencopot kiswah-nya, memotong-motongnya dan membagi-bagikannya kepada anggotanya layaknya souvenir…

‘ثم أمَر بأن يُقلَعَ الحَرجرُ الأس۟ودُ, وجاء رجلٌ فضرب بمثَقِّلٍ فى يده وقال: أين الطّي۟رُ الأبابيلُ؟ أين الحجارةُ من سجيلٍ؟ ثم قبع الحجرَ الأس۟ودَ, شرّفه اللهُ و كرّمه وعظّمه...فإنا للهِ وإنا اليه راجِعون.’

Kemudian ia memerintahkan agar Hajar Aswad dicopot, lalu datanglah seseorang lelaki yang menghantam batu itu dengan benda keras sambil berkata: ‘dimana burung-burung Ababil?, dimana batu-batu yag terbakar?, lalu batu itupun tercopot dari tempatnya semoga Allah memuliakannya …’

Ibnu Jauzi menulis dari seorang muhadits yang kebetulan sedang ada disana:

‘إذا دخل رجلٌ وهو سكرانُ راكبٌ على فرسِه, فصفَّر لها حتى بالت۟ فى المسجد الحرامِ فى مكانِ الطَّواف, ثم حمَل على رجلٍ كان إلى جانبى فقتله, ثم نادى بأعلى صوتِه: يا حمريرُ, أليس فى بيتكم هذا « وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا» فأين الأم۟نُ؟ ’

‘…tiba-tiba masuk seorang laki-laki mabuk dengan mengendarai kudanya, lalu ia memanggil kudanya hingga kecing di Masjidil Harom yakni ditempat thawaf, kemudian ia menghampir seseorang yang ada disebelahnya dan membunuhnya lalu dia berteriak dengan suara keras, “wahai Hamir, bukanlah kalian mengatakan rumah kalian ini: barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia ‘وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا/QS. Ali Imbraan ayat 97”, lalu dimana keamanan itu?’

Maka si muhadits berkata:

‘إنما أراد اللهُ: فأمِّنوه. قال: فثنَى رأسَ فرسِه وان۟صرَف’

‘sebenarnya Allah maksudkan: maka berilah dia keamanan, maka diapun pergi dengan kuda-nya’

[Al Bidayah wa an Nihayah Juz 15 hlm 37-40]

Kemudian orang-orang bertanya:

‘وقد سأَل بعضُهم ههما سؤالا , قد أَحلَّ اللهُ عزَّوجلَّ باص۟حابِ الفيلِ وكانوا نَصارى وهؤلاء شرٌّ منهم-ما ذكَره فى كِتابهِ العزيز حيثُ يقلولُ: أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحٰبِ الْفِيْلِ...’

‘sebagian orang bertanya, Allah telah mengazab pasukan bergajah (Abrahah) yang mereka itu kaum Nasrani, sedangkan mereka ini lebih buruk dari mereka sebagaimana firman-Nya (QS. Al Fiil ayat 1-5):

‘أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحٰبِ الْفِيْلِ’

‘apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabb-mu telah bertindak atas tertara bergajah?...(sampai selesai ayat ini)’

‘ومع۟لومٌ أَن القرامطةَ سرٌّ من اليحودِ و النَّصلرَى و المجوس, بل ومن عبدةِ الأَصن۟امِ, فهلَّا عوجلوا بالعُقوبةِ كما عُوجِل أَصحابُ الفيلِ؟’

Dan sebagaimana diketahui, bahwa al Qaramithah itu lebih buruk dari Yahudi, Nasrani dan Majusi dan bahkan mereka lebih buruk dari Kaum Paganis (penyebab berhala), lalu mengapa tidak disegerakan azab atas mereka?, sebagaimana disegerakan azab bagi pasukan bergajah?

Saya tambahkan:
----------------------

Dan juga ketika Mekkah dan Madinah jatuh ketangan Kaum Zindiq Daulah Bani Ubaid hingga Thoghut mereka al Aziz dan Al Hakim Biiblisi yang dianggap Rabb oleh Kaum Druze yang terlaknat itu, pernah diibadahi di samping Allah Azza wa Jalla di Makkah selama lebih dari 30 tahun dan mereka leluasa melakukannya tanpa di adzab?

Bukanlah ketika itu ada Kekhalifahan Bani Abbasiyyah?

Maka inilah jawaban Imam Ibnu Katsir asy Syafi’iy dan juga jawaban saya atas pertanyaan mengenai kondisi wilayah “15” yang dihancurkan dan semakin menyusut pasca deklarasi dan baiat umum atas-nya:

‘وقد أَجيب عن ذلك بأَن أَصحاب الفيل إنما عوقبوا ظهارا لشرف البيت الحرام, ولما تراد به من التشريف والتعظيم بإرسال النبى الكريم ﷺ, من البلد الذى كان هذا البيت فيه, ليعلم شرف هذا الرسول الكريم الذى هو ختم الأنبياءِ, فلما أراد هؤلاء إهانةَ هذا البقعة التى يراد تشريفها عما قريب أهلكهم الله سريعا عاجلا غير ﺁجل, كما ذكر فى كتبه...

‘…bahwa ashabul fiil itu diazab untuk menunjukan kemulian Baitul Harom dan yang dimaksudkan pemuliaan itu adalah akan diutusnya Nabi yan mulia Shallahualaihi wassallam yang negeri itu didalamnya terdapat al Bait al Harom; supaya dengan (azab itu) diketahui diketahui kemulian sang Rosul yang mulia ini dimana beliau adalah Khatamunnabiyyin. Maka ketika ashabul fiil hendak menghinakan tempat yang hendak dimuliakan itu dalam waktu dekat maka Allah langsung membinasakan mereka sebagaimana hal ini disebutkan dalam kitab-Nya’

‘وأما هؤلاء فكان من أمرهم ما كان بعد تقرير الشرائع وتمهيد القواعد, والعلم بالضرورة من دين اللهِ بشرف مكة والكعبةو وكلُّ مؤمنٍ يعلم أن هؤلاء من أكبر الملحدين الكافرين, بما تبين من كتاب اللهِ تعال وسنةِ رسوله ﷺ, فلهذا لم يحتج الحال إلى معاجلتهم بالعقوبة, بل أخرهم الرب جل جلاله ليوم تشخص فيه الأبصار...’

‘adapun mereka (al Qaramithah) maka tindakan mereka itu terjadi setelah ditetapkannya norma-norma dan tegaknya kaidah dan telah dipastikan dari agama Allah tentang kemulian Makkah dan juga Ka’bah-nya dan setiap mu’min mengetahui siapa saja yang menentangnya maka mereka itu penentang lagi Kafir karena sudah sangat jelas bahwa perkara ini diterangkan dalam Kitabullah dan as Sunnah Rosul-Nya Shallahualaihiwassallam. Oleh karena itu, kondisi ini tidak memerlukan disegerakannya azab bagi mereka, bahkan Allah Azza wa Jalla menangguhkan azab bagi mereka untuk hari dimana mata mereka terbelalak…’

[Al Bidayah wa an Nihayah Juz 15 hlm 41]

Saya Katakan:
----------------------
Maka itulah jawaban saya atas sikap dan pertanyaan mengenai kondisi “15” sekarang. Adapun para pendengki dan orang-orang Kafir itu.

bukankah mereka itu telah menyaksikan pengumuman pendirian Khilafah itu yang diketahui dan disiarkan diseluruh dia ini?,

bukankah mereka telah menyaksikan proses baiat massal itu, dan telah jelas bagi mereka bahwa Khilafah ini berjalan mengikuti Manhaj Kenabian, sebagaimana khabar Nubuwwah-nya telah disampaikan?,

bukanlah norma-norma dan kaidah-kaidah itu telah ditetapkan dan telah dipastikan dari agama Allah yang Haq, hingga mereka benar-benar merealisikannya dengan amal dan perbuatan?

Kemudian mereka itu dengki kepadanya; kemudian mereka berkumpul untuk menyerang dan menghancurkannya bersama kekuatan musyrik-paganis, maka itulah Istidraj yang Allah timpakan kepada hati-hati mereka sampai mereka puas dengan kesesatannya, sampai waktu yang telah ditentukan, yakni azab bagi mereka, sebagaimana firman-Nya:

‘نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ’

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.’
QS. Luqmaan ayat 24

Dan juga firman-Nya:

‘لَا یَغُرَّنَّکَ تَقَلُّبُ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا فِی الۡبِلَادِ مَتَاعٌ قَلِیۡلٌ ۟ ثُمَّ مَاۡوٰىہُمۡ جَہَنَّمُ ؕ وَ بِئۡسَ الۡمِہَادُ’

‘Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam, dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.’
QS. Ali Imraan ayat 196-197

Bukanlah sudah saya sampaikan?...Alhamdulillah…
---------------------------------------------

cp@muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...