Jumat, 28 September 2018

Mereka Menyatukan Dasar-Dasar Kehidupan Orang Beriman Dan Orang Kafir Di Sebuah Wilayah


Mereka yang menyatukan iman dan kafir.

Dengan slogan dan ideologi, mereka menyatukan dasar-dasar kehidupan orang beriman dan orang kafir di sebuah wilayah.

Mereka membentuk persatuan masyarakat dalam sebuah wadah negara yang dibatasi oleh garis nasionalisme yang di buat oleh kafir sykes-picot.

Puncaknya mereka menegakan sistem pemerintahan dan hukum kafir yang merupakan warisan belanda dinegeri ini.

Ketika cara-cara kotor mereka dalam memanfaatkan energi potensi di segala struktur kehidupan lambat laun ternyata menyebabkan kerusakan yang nyata. Di sisi lain kekuatan islam di lapangan kehidupan yang nyata nampaknya mulai kembali diminati oleh masyarakat luas  di seluruh aspek dan struktur kehidupan.

Setelah mereka para thaghut (pemerintah negara dunia) menawarkan fasilitas kehidupan yang penuh dengan kejahiliyahan (sistem kehidupan jahil) yang mengadopsi dari cara berkehidupan orang kafir namun hari ini membuktikan kerusakanya secara nyata baik di daratan maupun lautan maka mereka kini sibuk menggabungkan kembali konsep  persatuan iman dan kafir setelah mereka berusaha memisahkannya melalui pemahaman sekuler.

Kini di hidupkanlah kembali nilai-nilai islam sebagian didalam proses kehidupan mereka yang juga mereka kendalikan melalui hukum-hukum mereka.

Mereka tekan kaum muslimin dengan segala kebijakan mereka yang pada akhirnya melahirkan partai-partai islami dengan segala warna dan gerakan pemikiranya yang mereka hidupkan dengan syarat tunduk dan patuh dibawah sistem pemerintahan dan hukum mereka.

Lahirlah negara persatuan iman dan kafir yang berdiri sebagaimana asalnya berdiri diatas nama bangsa yang mewarnai dari seluruh aspek dan struktur kehidupan terutama hukum.

Dan kemudian mereka memerangi orang-orang yang menyeru untuk tunduk dan patuh atas ketetapan Allah saja.

Mereka berjuang dengan harta dan nyawa mereka untuk  seonggok garuda, nasionalisme, dan hukum-hukum yang mereka buat sendiri dibawah nama kalangan orang beriman dan kalangan orang kafir (para pahlawan).

Bagaimana mereka bisa mengerjakan apa yang Allah dan Rasul-Nya tidak kerjakan dan larang? ... yaitu menyatukan orang beriman dan orang kafir dibawah hukum buatan orang kafir?

Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)?

Atau adakah kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan?

Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?,

bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.

Atau apakah kamu memperoleh janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)?
(QS. Al Qalam : 35 - 39)

Apakah Allah dan Rasulullah yang memberi nama-nama sesembahan yang mereka perjuangkan itu (Garuda) dengan hukum yang ada didalamnya sehingga mereka berani mati atas nama-nama itu?

Dan bagaimana mereka bisa menetapkan bahwa orang kafir dan islam itu sama sehingga munculah demokrasi sebagai alat pemersatu orang kafir dan beriman baik dari segi pemerintahan, wilayah, dan hukum?

Bagaimana mereka bisa menetapkan keputusan itu?

Apakah keputusan itu datang  dari Allah dan Rasulullah?

Ataukah mereka mempunyai keterangan (yang ada didalam kitab mereka) yang di turunkan oleh Allah dan mereka membacanya?

Dan dari manakah mereka bisa memutuskan keputusan yang seperti itu?

Salam berfikir cerdas
dengan membaca, meneliti dan menentukan pilihan.

#cp@asheirtuffah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...