Rabu, 26 September 2018

Para Pemuka Penyesat Ummat

Dari Abu Dzar, dia berkata: "Dahulu saya pernah berjalan bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau bersabda :
لَغَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَى أُمَّتِي

"Sungguh, bukanlah Dajjal yang PALING aku takutkan atas umatku!" Beliau mengatakannya tiga kali.
Maka saya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesuatu apakah selain Dajjal yang paling anda takutkan atas umat anda?" Beliau menjawab :
أَئِمَّةً مُضِلِّينَ 

"Para tokoh penyesat!"

📚 (Musnad Ahmad: 35/222).


Dan dari Abu Tamim Al Jaisyani, dia menceritakan bahwa dia mendengar Abu Dzar berkata, "Saya dahulu pernah berjalan berdampingan dengan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menuju rumah beliau. Lalu saya mendengar beliau bersabda:


غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُ عَلَى أُمَّتِي مِنَ الدَّجَّالِ

"Bukanlah Dajjal yang lebih aku takutkan atas umatku daripada Dajjal."
Maka ketika saya khawatir beliau akan segera masuk ke dalam rumah, saya pun segera bertanya, "Wahai rasulullah, apakah sesuatu yang lebih anda takutkan atas umat anda dibandingkan dengan Dajjal?" Beliau menjawab :
الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ

"Para imam /pemuka penyesat."

📚 (Musnad Ahmad: 35/222).

Al Munawi rahimahullah berkata:

"Para imam yang menyesatkan adalah yang berpaling dari kebenaran dan memalingkan orang lain darinya. Kata aimmah itu sendiri merupakan bentuk jamak dari kata imam yang maknanya adalah : Orang yang dijadikan panutan oleh suatu kaum dan menjadi pemimpin mereka. Juga bermakna : Siapa saja yang mengajak kepada sebuah ucapan, perbuatan atau keyakinan. Jadi bisa bermakna : Para pemimpin dalam bidang ilmu, termasuk penguasa. Seorang penguasa jika tersesat dari sikap adil dan menyelisihi kebenaran maka semua orang awam akan mengikutinya, karena takut terhadap kekuasaannya dan mengharapkan kedudukannya. Sedangkan pemimpin dalam bidang ilmu terkadang terjatuh pada syubhat dan tertimpa ketergelinciran, lalu dia tersesat dengan sebab hawa nafsu atau bid'ah, kemudian kaum muslimin yang awam mengikutinya karena taklid, meremehkan dosa karena memperturutkan hawa nafsu, atau berebutan mengejar dunia dari harta penguasa, atau dengan berbuat maksiat, sehingga orang-orang awam tertipu dengannya."

📚 (Faidhul Qadir: 2/653).

#cp@salsabila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...