Sabtu, 13 Oktober 2018

Perseteruan Abadi Haq Dan Bathil





بسم الله الرحمن الرحيم

Perseteruan antara al-haq & al-batil pun berlanjut serta syiar-syiar Dien pun terhapus hingga tibanya masa Rasulullah Shaulallahu alaihi wa Sallam, beliau pun menyempurnakan risalah-risalah para anbiya yang mana risalah tersebut adalah sebagaimana firman Alloh :


ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا الله واجتنبوا الطغوت

"Sungguh Kami telah mengutus untuk setiap ummat seorang rasul yang menyeru kaumnya agar sembahlah Alloh dan jauhilah thaghut".
(an-Nahl: 36)


Beliau pun mulai mendakwahkan tauhid kepada ummatnya, mengokohkan dan menanam pondasi-pondasi tauhid selama 10 tahun, karena tauhid merupakan inti Dien ini.

Kemudian hal ini senantiasa berlanjut sedang beliau tetap menjadi seorang dai, murabbi, muallim, hakim dan mujahid bagi ummatnya.

Kemudian setelah beliau wafat maka selesailah risalah kenabian, namun ini belum berakhir, para shahabat beliau pun tetap berjalan diatas jalan beliau dalam menghadapi ahli syirik lagi memberantas mereka.

Maka Alloh pun meninggikan Islam dengannya. Alloh taklukkan negeri-negeri untuk kaum muslimin hingga Dien ini pun mencapai berbagai tempat.

Kemudian zaman pun berlanjut hingga para penyembah salib dan ahli kufur pun berani lancang dalam memerangi negeri-negeri kaum muslimin. Mereka pun mengembalikan ummat Islam kepada kejahiliyyahan lagi menghapus syiar-syiar Dien.

Sunnah perseteruan pun senantiasa berlaku di setiap zaman,

Alloh al-Qahhar berfirman:

سنة الله التي قد خلت من قبل، ولن تجد لسنة الله تبديلا.

"Sunnah/Ketentuan Alloh yang telah berlaku dari dulu, dan engkau tidak akan pernah mendapatkan ketentuan Allah itu berubah".
(al-Fath: 23)

Hingga ummat pun hidup dibawah naungan para thaghut. Mereka melarang kaum muslimin dalam menegakkan Syariat Alloh, dan mereka pun senantiasa menyiksa kaum muslimin dengan siksaan yang pedih.
Kekufuran pun mereka sebar dari seluruh pintu.

Ummat pun dalam kehinaan. . .

Lalu muncullah thaifah /sekelompok ummat yang berada diatas aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka menyeru penerapan Daulah Islam sehingga dengannya mampu menyatukan kalimat kaum muslimin.

Hingga akhirnya thaifah ini berhasil menunaikan kewajiban penegakkan Khilafah Islamiyyah atas ummat.

Hukum Alloh pun tegak, dan hak-hak Alloh pun ditunaikan di seluruh wilayah yang mereka kuasai, maka jadilah Alloh satu-satunya yang disembah.

Namun musuh dan kedengkiannya tidak tinggal diam. Sunnah tadafu' /perseteruan pun kembali memanas, hingga akhirnya seluruh millah kafir pun memerangi Khilafah yang masih muda ini.

Mereka melakukan itu dalam rangka memadamkan cahaya Alloh. Namun hal itu justru membuat thaifah ini kokoh lagi tetap teguh.

Hakikat pun menjadi jelas bagi para ahli tauhid setelah ujian ini, mereka sadar bahwasanya tamhish /penyaringan itu adalah perkara syar'i, qadari dan kauni yang mesti terjadi.

Pada akhirnya manusia pun cuman ada 2 kubu, Alloh berfirman:

ما كان الله ليذر المؤمنين على ما أنتم عليه حتى يميز الخبيث من الطيب

"Tidaklah Alloh menelantarkan kaum mu'minin atas apa yang menimpa mereka, namun hal itu Alloh lakukan untuk memisahkan antara yang khabits /kafir dari yang thayyib /mu'min".
(Ali Imran: 179)

Hikmah semua ini sudah sangat jelas, bahwasanya semua kejadian ini adalah bantahan telak bagi orang-orang yang beranggapan bahwa orang kafir & orang mu'min itu bisa hidup damai & aman,

Sungguh ini adalah zhan yang buruk yang mana al-'Alim berfirman:

ولن ترضى عنك اليهود ولا النصرى حتى تتبع ملتهم

"Orang-Orang Yahudi & Nashara tidak akan pernah ridha terhadap kalian sampai kalian mengikuti ajaran mereka".
(al-Baqarah: 120)

Semoga bermanfaat.

source:

- Kitab at-Taqrirat al-Mufidah fi Ahammi Abwabil 'Aqidah hal 7-9 terbitan Maktabul Buhuts wad Dirasat .

والله أعلم

#cp@apelmerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Unggulan

Mengenali Tauhid

Bismillaahi rahmaani rahiim... Tauhid adalah dasar Islam, pondasi agama yang paling agung yang harus diketahui oleh setiap orang yang me...